Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPWR) – Melaksanakan Kajian Jum’at Ramadan pekan kedua untuk semua Dosen dan Tenaga Kependidikan pada 14 Maret 2025. Bertempat di Ruang Seminar Kampus Timur Gedung Rektorat, pengajian ini dilaksanakan selama satu jam dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai dengan 09.00 WIB. Pengajian kali ini diisi oleh narasumber H. Sartu Ali Muhsin, S.Pd.I., yang merupakan pengurus Badan Pembina Harian UMPWR. Dipandu oleh moderator Ahmad Komarudin, S.Pd., H. Sartu Ali Muhsin, S.Pd. menyampaikan materi mengenai Pentingnya Manusia Menjaga Hati.
H. Sartu Ali Muhsin, S.Pd., menjelaskan pentingnya untuk memperbaiki hati karena dengan memperbaiki hati maka kita bisa menjadi orang yang selalu merasa cukup. “Sekarang banyak orang yang rejekinya melimpah tetapi masih merasa miskin, dan melakukan korupsi. Padahal meraka adalah orang-orang pintar, punya jabatan, banyak harta, tetapi hatinya sakit”, jelasnya.
Hati merupakan penentu kehidupan kita di dunia dan akhirat. Jika hati kita baik maka, semuanya akan menjadi baik. Seperti hadits nabi, “Ingatlah, sesunguhnya di dalam tubuh ada segumpal darah (mudhghoh). Jika segumpal darah tersebut baik maka akan baik pulalah seluruh tubuhnya, adapun jika segumpal darah tersebut rusak maka akan rusak pulalah seluruh tubuhnya, ketahuilah segumpal darah tersebut adalah hati” (HR. Bukhari dan Muslim).
Setidaknya ada lima perkara obat hati yaitu membaca Al-Qur’an, rajin sholat malam, berkumpul dengan orang sholeh, perbanyak berpuasa, dan memperbanyak dzikir malam. H. Sartu Ali Muhsin, S.Pd berpesan kepada Dosen dan Tendik di UMPWR yang masih belum lancar membaca Al-Quran untuk senantiasa selalu belajar. “Yang belum lancar membaca Al-Qur’an, tidak usah malu, sempatkan waktu untuk belajar”, pesannya. Selain itu, H. Sartu Ali Muhsin, S.Pd juga menekankan pentingnya sholat berjamaah di masjid.
“Jika sholatnya baik, maka hatinya sehat. Jika hatinya sehat, maka hidupnya akan enak”, jelasnya.
H. Sartu Ali Muhsin, S.Pd menyampaikan setidaknya ada 10 penyebab mengapa orang merasa miskin dan tidak cukup, yaitu :
1. Tujuan hidup dan ambisi terbesarnya adalah dunia;
2. Jahil terhadap ilmu agama;
3. Mengikuti bisikan setan dengan melakukan maksiat dan berbuat bid’ah;
4. Karena banyak bergaul dengan orang kaya dan kurang bergaul dengan orang miskin;
5. Kurang mensyukuri nikmat-nikmat kecil;
6. Hati yang sakit dan mati;
7. Kurang ibadah;
8. Melakukan pekerjaan dan penghasilan yang haram;
9. Tidak mau bekerja dan malas;
10. Jarang berdoa.
(akb/KP).
13 Januari 2021
14 Januari 2020
25 Februari 2021
27 September 2021