• Berita

UM Purworejo Fokuskan KKN 2020 Pada Mitigasi Bencana

  • Berita

UM Purworejo Fokuskan KKN 2020 Pada Mitigasi Bencana

blog-thumb

UM Purworejo Fokuskan KKN 2020 Pada Mitigasi Bencana

  • Humas
  • 09 Januari 2020
  • Dibaca 1282 Kali

Kamis (9/1), Universitas Muhammadiyah (UM) Purworejo melalui LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) menggelar acara pembekalan peserta KKN (Kuliah Kerja Nyata) tahun 2020. Acara yang digelar di Auditorium Kasman Singodimedjo UM Purworejo ini diikuti oleh701 mahasiswa dari semua progam studi (prodi) di UM Purworejo. Mengangkat tema “Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal”, KKN tahun 2020 ini memprioritaskan daerah-daerah rawan bencana khususnya di wilayah Purworejo dan Kebumen bagian selatan sebagai lokasi pelaksanaan KKN.

Hadir dalam acara tersebut, Rektor UM Purworejo, Dr. Rofiq Nurhadi, M.Ag yang memberikan sambutan sekaligus membuka acara pembekalan. Dalam sambutannya, Dr. Rofiq berpesan kepada seluruh peserta KKN agar segera mempersiapkan diri terutama terkait dengan kebutuhan di lapangan, sehingga ketika sudah terjun di lapangan tidak mengganggu pelaksanaan KKN. Dirinya juga menghimbau agar para peserta KKN mampumenjaga ketertiban dan kedamaian masyarakat desa.

Adapun teknis pelaksanaan KKNdisampaikan oleh Kepala LPPM, Dr. Sriyono, M.Pd. Pada kesempatan itu, Dr. Sriyono memaparkan berbagai hal mulai dari pendaftaran, persiapan, pelaksanaan hingga pelaporan hasil. Dirinya mengatakan bahwa KKN yang dilaksanakan pada bulan Januari hingga Februari kedepan jatuh pada musim hujan dengan curah hujan tinggi sebagaimana diprediksikan oleh BMKG. Oleh sebab itu, diharapkan para peserta KKN mampu mempersiapkan diri menghadapi permasalahan-permasalahan yang terjadi, khususnya terkait dampak yang timbul dari musim hujan.Dr. Sriyono juga berharap agar para peserta KKN dalam merumuskan program kerja dapat mengutamakan permasalahan-permasalahan yang paling mendesak, dengan mempertimbangkan kebutuhan pemerintah dan masyarakat setempat.

Acara tersebut juga diisi ceramah pembekalan oleh Kepala Dinas dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Purworejo yang diwakili oleh Anas Naryadi M.M. selaku Sekretaris Dinas. Menurutnya, para mahasiswa peserta KKN yang melaksanakan pengabdian di desa harus mampu membangun sumber daya manusianya, bukan hanya fisiknya saja. Sebab, pihaknya menilai bahwa sampai dengan tahun 2019, masih banyak desa-desa di Kabupaten Purworejo yang memfokuskan dana desa maupun dana-dana lain pada pembangunan fisik saja, sehingga diharapkan dengan hadirnya mahasiswa KKN dapat membantu memberdayakan masyarakatnya.“Yang digali atau yang dimantapkan adalah jiwanya, pemikirannya atau SDM-nya, karena pengalaman kalau pembangunan fisik tanpa diikuti oleh SDM-nya nantinya setelah fisiknya dibangun, rusak, sudah tidak bisa bangun lagi,” ungkapnya.

“Yang digali atau yang dimantapkan adalah jiwanya, pemikirannya atau SDM-nya, karena pengalaman kalau pembangunan fisik tanpa diikuti oleh SDM-nya nantinya setelah fisiknya dibangun, rusak, sudah tidak bisa bangun lagi,” ungkapnya.

Sedangkan Ahmad Aminudin Wahid (Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappeda Kabupaten Kebumen) menjelaskan bahwa Kabupaten Kebumen merupakan kawasan rawan bencana sehingga banyak diperlukan ide-ide baru dalam menangani bencana. Lalu dirinya memberikan contoh terkait upaya mitigasi bencana daerah Kebumen. “Salah satu upaya mitigasi bencana daerah Kebumen yang paling cepat adalah dengan penanaman pohon bambu dan pohon bakau di daerah pesisir pantai. Selain itu mitigasi penyesuaian cara hidup seperti membuat kolam penampungan untuk daerah-daerah yang rawan banjir”, ungkapnya. Untuk mengukur tingkat pemahaman peserta, pada akhir acara diadakan ujian pembekalan yang diikuti oleh seluruh peserta KKN, dimana nilainya akan diakumulasi sebagai nilai akhir KKN. Adapun pelaksanaan KKN dimulai pada tanggal 29 Januari-27 Februari 2020 untuk Kabupaten Kebumen dan 30 Januari-28 Februari 2020 untuk Kabupaten Purworejo.

“Pada KKN ini, UMP menerjunkan 16 kelompok KKN di Kabupaten Purworejo (wilayah Kecamatan Grabag dan Ngombol) dan 21 kelompok KKN di Kabupaten Kebumen (wilayah Kecamatan Bulus Pesantren) dimana masing-masing kelompok terdiri dari 18-20 mahasiswa,” jelas Dr. Sriyono.