Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPWR) melalui Unit Layanan Difabel dan Konseling Mahasiswa (ULDKM) menyelenggarakan kegiatan Capacity Building dan Dialog Bersama Pimpinan Universitas Muhammadiyah Purworejo dengan tema “SI BESTI” (Diskusi Bareng Seputar Inklusi) pada Rabu (06/12/2023). Bertempat di Ruang Seminar Kampus Timur UMPWR, acara dihadiri oleh Rektor dan semua Wakil Rektor UMPWR.
Itsna Iftayani, M.A selaku Kepala ULDKM mengatakan bahwa kegiatan ini adalah salah satu rangkaian dari kegiatan ULDKM yang akan dilakukan hingga tanggal 13 Desember 2023 dalam rangka memperingati hari Disabilitas Internasional.
“Dalam rangka memperingati hari Disabilitas Internasional, kami melakukan berbagai upaya antara lain edukasi kepada seluruh sivitas, melalui pemberian pesan positif pada tanggal 4 Desember lalu, kemudian hari ini kami akan berdialog dengan bapak ibu pimpinan serta mengadakan capacity building terkait keterampilan komputer, khususnya penggunaan microsoft word, power point dan aplikasi lain yang Insya Allah hari ini akan kami wujudkan sampai jam 2 siang," jelasnya.
Dirinya juga menambahkan bahwa acara puncak yang akan digelar pada 13 Desember nanti akan menjadi momen istimewa karena tidak hanya akan melibatkan pimpinan universitas saja namun juga pimpinan prodi, ketua UKM, ketua ortom, ketua hima sehingga diharapkan dapat mewujudkan kampus inklusi bersama-sama.
Rektor UM Purworejo, Dr. Teguh Wibowo, M.Pd. menyampaikan sambutan serta apresiasinya pada kegiatan ini. Dr. Teguh mengatakan bahwa saat ini ada sebanyak 25 mahasiswa difabel yang menempuh kuliah di UMPWR.
Namun, dirinya menyampaikan bahwa kampus memang belum bisa memberikan fasilitas memadai untuk mahasiswa difabel, sehingga menjadi perhatian bersama. Lebih lanjut, dirinya berkeinginan untuk membenahi fasilitas kampus sehingga menjadi kampus yang ramah difabel.
“Seperti tata ruang kuliah, lantai 2 belum ada yang kondusif untuk difabel. Contohnya tangga yang belum memadai. Tapi kami berusaha untuk kita benahi. Kami juga punya keinginan untuk membangun gedung yang ramah difabel. Target kedepan kita juga ingin membangun gedung yang ramah difabel. Insya Allah berusaha kita benahi,” ucapnya.
Acara dilanjutkan dengan diskusi bersama antara mahasiswa difabel dengan pimpinan universitas. Banyak diantara mahasiswa menyampaikan aspirasinya kepada para pimpinan. Faiz, salah satu mahasiswa PBSI semester 3 menyampaikan terkait kesulitannya untuk mengikuti program KKN dan mengerjakan tugas akhir atau skripsi.
Pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik yang menjelaskan bahwa pihaknya akan menerbitkan SK pengganti skripsi khusus mahasiswa difabel. Setiap program studi juga harus membuat kurikulum yang ramah difabel, seperti ada alternatif pengganti skripsi, tidak harus skripsi yang memerlukan data lapangan.
Selain itu, Ajeng mahasiswa Psikologi semester 1 juga menyampaikan agar disediakan fasilitas umum seperti kamar mandi yang ramah disabilitas dan juga tempat parkir khusus untuk difabel.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan Umum mengatakan bahwa fasilitas akan dipenuhi terutama untuk kamar mandi di lantai 1.
Kegiatan diskusi diakhiri dengan closing statement oleh Wakil Rektor 4 yang menyatakan bahwa pimpinan akan berusaha mewujudkan kampus UMPWR menjadi kampus ramah difabel, baik dari segi fisik maupun non fisik.
“Insya Allah semua teman-teman difabel bisa lulus dari UMPWR. Tidak usah khawatir bahwa kampus bersama mahasiswa difabel. Maju bersama mahasiswa difabel,” ungkapnya.
13 Januari 2021
14 Januari 2020
25 Februari 2021
27 September 2021