• Berita

Workshop Luring Bersama Bergerak: Promosi Kesadaran Disabilitas di Kampus

  • Berita

Workshop Luring Bersama Bergerak: Promosi Kesadaran Disabilitas di Kampus

blog-thumb

Workshop Luring Bersama Bergerak: Promosi Kesadaran Disabilitas di Kampus

  • Humas
  • 28 Desember 2022
  • Dibaca 470 Kali

Kegiatan Workshop Luring ini diselenggarakan dengan kerjasama antara tim Pengabdian Kepada Masyarakat Program Doktor Psikologi Universitas Airlangga dan Unit Layanan Difabel dan Konseling Mahasiswa (ULDKM) Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPWR). Kegiatan Workshop Luring ini adalah kelanjutan dari program Seminar dan Talkshow Online yang dilaksanakan pada hari Minggu, 18 Desember 2022. Kegiatan Workshop Luring ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Desember 2022 bertempat di Kampus 3 Sucenjurutengah UMPWR. Dalam kegiatan ini diundang pula mahasiswa disabilitas, volunteer ULDKM, dan perwakilan dari Himpunan Mahasiswa di UMPR. Terdapat 33 orang mahasiswa dari berbagai elemen yang menjadi peserta kegiatan tersebut.

Kegiatan ini diawali dengan kegiatan Ice Breaking dan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., Psikolog selaku ketua tim pelaksana program. Dalam pemaparan tersebut dilakukan review materi singkat mengenai kesadaran disabilitas serta peran mahasiswa untuk membawa perubahan budaya inklusif di kampus. Pemateri juga memberikan penjelasan mengenai praktik-praktik baik yang pernah dijalankan di beberapa kampus serta tips untuk menjalankan promosi kesadaran disabilitas. Setelah sesi tersebut, peserta dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diminta untuk mendiskusikan program-program promosi kesadaran disabilitas yang dapat diinisiasi oleh mahasiswa. Masing-masing kelompok beranggotakan mahasiswa dengan keragaman latar belakang, misalnya gender, status disabilitas atau tidak, serta asal program studi. Bagi beberapa peserta kegiatan ini merupakan pengalaman kerjasama inklusif pertama di lingkungan kampus. Beberapa mahasiswa tipikal belum pernah memiliki pengalaman bekerja sama ataupun berinteraksi dengan mahasiswa tipikal. Begitu pula sebaliknya, ada beberapa mahasiswa disabilitas yang memiliki pengalaman minimal untuk berinteraksi dengan kelompok tipikal. Dalam sesi diskusi kecil tersebut, masing-masing kelompok didampingi oleh co-fasilitator disabilitas dan non disabilitas yang memiliki pengalaman dalam mempromosikan kesadaran disabilitas di lingkungan kampus.

Setelah seluruh kelompok menyelesaikan diskusinya, maka dilakukan sesi presentasi. Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan ide-ide promosi kesadaran disabilitas. Beberapa ide orisinil dan menarik dicetuskan oleh peserta, antara lain: menempelkan poster-poster edukasi kesadaran disabilitas di ruang publik seperti kantin, membuat kegiatan bincang isu-isu disabilitas, memberikan ruang unjuk bakat dan pameran karya disabilitas, serta audiensi dan lobby pemenuhan aksesibilitas penyandang disabilitas di lingkungan kampus. Sebagian besar peserta menyatakan bahwa kegiatan workshop dan seminar mengenai isu disabilitas perlu dilakukan secara berkala dan berkelanjutan di lingkungan UMPWR. Beberapa peserta menunjukkan minat untuk memberikan dukungan kepada penyandang disabilitas dan mengenal lebih jauh mengenai bentuk-bentuk dukungan, seperti ingin mempelajari penggunaan bahasa isyarat. Ke depan untuk menjalankan ide-ide tersebut perlu adanya sinergi antara berbagai elemen dan organisasi kemahasiswaan di lingkungan UMPWR. Harapannya isu kesadaran disabilitas tidak sebatas milik ULDKM ataupun Keluarga Mahasiswa Difabel (Kamadifa) namun juga menjadi isu yang diperbincangkan dan diminati di seluruh elemen mahasiswa. Kegiatan ini ditutup dengan serah terima cinderamata dari UMPWR yang penyerahannya diwakili oleh Ketua ULDKM Itsna Iftayani, S.Pd., M.A.